TUGAS ASSEMBLY 1

NAMA : ANIS ULINAZAH
N.I.M : DTI200901

Ayoo belajar assemly...!!


DASAR TEORI

A.Pengertian Assembly
Bahasa Assembly (Assembler) adalah merupakan salah satu dari sekian bahasa pemrograman yang tergolong dalah bahasa pemrograman tingkat rendah (low level language) dan hanya setingkat dengan bahasa mesin (machine language)

B.Kelebihan menggunakan Assembly
Hasil program memiliki tingkat kecepatan yang tinggi
Ukuran dari program lebih kecil
Sangat mudah untuk mengakses sistem komputer

C.Pengertian segment dan offset
Segment dan offset merupakan angka 16 bit (dipresentasikan dalam bahasa hexa) yang menunjukan suatu alamat tertentu di memory komputer. Pasangan segment : offset ini disebut juga alamat relatif. Selain alamat relatif, terdapat juga alamat mutlak berupa angka 20 bit (juga dipresentasikan dalam bil hexa). Alamat mutlak ini dapat dihitung dengan mengalihkan segment dengan 10 hexa dan ditambahkan dengan offset

D.Interrupt
Interrupt merupakan permintaan kepada microprocessor untuk melakukan suatu perintah. Ketika terjadi permintaan interupsi, microprocessor akan mengeksekusi interrupt handler, yaitu suatu program yang melayani interupsi. Setiap interrupt handler itu memiliki alamat masing-masing yang disimpan dalam bentuk array yang masing-masing terdiri dari 4 byte. Array ini disebut vektor interupsi.

E.Register
Register merupakan sebagian memory dari microprocessor yang memiliki kecepatan sangat tinggi. Dapat juga dianalogikan bahwa register merupakan kaki tangan dari microprocessor.
Register dibagi menjadi 5 bagian :
1.Segment register (16 bit) : register untuk menunjukan alamat dari suatu segment. Yang termasuk register ini :
a.CS (code segment) : Menunjukan alamat segment dari program yang sedang aktif
b.DS (data segment ) : menunjukan alamat segment dari data program (variabel)
c.SS (stack segment) : menunjukan alamat segment dari stack yang digunakan program
d.ES (extra segment) : merupakan register segment cadangan.
2.Pointer dan index register (16 bit) : register untuk menunjukan alamat dari suatu offset. Yang termasuk register ini :
a.SP (stack pointer) : berpasangan dengan SS (SS : SP)
b.BP (base pointer) : berpasangan dengan SS (SS : BP)
c.DI (destination index) : berpasangan dengan ES (ES : DI) dipakai untuk operasi string
a.SI (source index) : berpasangan dengan DS (DS : SI) dipakai untuk operasi string.
1.General purpose register (16 bit)
Register yang termasuk dalam kelompok ini adalah register AX,BX,CX dan DX yan
masing-masing terdiri atas 16 bit. Register- register 16 bit dari kelompok i
mempunyai suatu ciri khas, yaitu dapat dipisah menjadi 2 bagian dimana masing
masing bagian terdiri atas 8 bit, seperti pada gambar 4.1. Akhiran H menunjukka
High sedangkan akhiran L menunjukkan Low.
+ A X + + B X + + C X + + D X +
+-+--+--+-+ +-+--+--+-+ +-+--+--+-+ +-+--+--+-+
| AH | AL | | BH | BL | | CH | CL | | DH | DL |
+----+----+ +----+----+ +----+----+ +----+----+
Secara umum register-register dalam kelompok ini dapat digunakan untuk berbag
keperluan, walaupun demikian ada pula penggunaan khusus dari masing-masin
register ini yaitu :
a. Register AX, secara khusus digunakan pada operasi aritmatika terutama
dalam operasi pembagian dan pengurangan.
b. Register BX, biasanya digunakan untuk menunjukkan suatu alamat offset dari
suatu segmen.
c. Register CX, digunakan secara khusus pada operasi looping dimana register
ini menentukan berapa banyaknya looping yang akan terjadi.
b.Register DX, digunakan untuk menampung sisa hasil pembagian 16 bit. Pada
prosesor 80386 terdapat tambahan register 32 bit, yaitu EAX,EBX,ECX dan
EDX.
2.Index Pointer Register
Register IP berpasangan dengan CS(CS:IP) menunjukkan alamat dimemory tempat
dari intruksi(perintah) selanjutnya yang akan dieksekusi. Register IP juga merupakan
register 16 bit. Pada prosesor 80386 digunakan register EIP yang merupakan register
32 bit.
3.Flags Register.
Sesuai dengan namanya Flags(Bendera) register ini menunjukkan kondisi dari suatu
keadaan<>. Karena setiap keadaan dapat digunakan 1 bit saja, maka
sesuai dengan jumlah bitnya, Flags register ini mampu memcatat sampai 16 keadaan.
Adapun flag yang terdapat pada mikroprosesor 8088 keatas adalah :
- OF . Jika terjadi OverFlow pada operasi aritmatika, bit ini
akan bernilai 1.
- SF . Jika digunakan bilangan bertanda bit ini akan bernilai 1
- ZF . Jika hasil operasi menghasilkan nol, bit ini akan bernilai 1.
- CF . Jika terjadi borrow pada operasi pengurangan atau carry
pada penjumlahan, bit ini akan bernilai 1.
- PF . Digunakan untuk menunjukkan paritas bilangan. Bit ini
akan bernilai 1 bila bilangan yang dihasilkan merupakan bilangan genap.
- DF . Digunakan pada operasi string untuk menunjukkan arah
proses.
- IF . CPU akan mengabaikan interupsi yang terjadi
jika bit ini 0.
- TF . Digunakan terutama untuk Debugging, dengan operasi step by step.
- AF . Digunakan oleh operasi BCD, seperti pada perintah
AAA.
- NT . Digunakan pada prosesor 80286 dan 80386 untuk
menjaga jalannya interupsi yang terjadi secara beruntun.
- IOPL . Flag ini terdiri atas 2 bit dan digunakan pada
prosesor 80286 dan 80386 untuk mode proteksi.
- PE . Digunakan untuk mengaktifkan mode proteksi. Flag ini akan bernilai 1 pada mode proteksi dan 0 pada mode real.
- MP . Digunakan bersama flag TS untuk menangani
terjadinya intruksi WAIT.
- EM . Flag ini digunakan untuk mensimulasikan
coprosesor 80287 atau 80387.
- TS . Flag ini tersedia pada 80286 keatas.
- ET . Flag ini digunakan untuk menentukan jenis coprosesor
80287 atau 80387.
- RF . Register ini hanya terdapat pada prosesor 80386 keatas.
- VF . Bila flag ini bernilai 1 pada saat mode proteksi,
mikroprosesor akan memungkinkan dijalankannya aplikasi mode real pada
mode proteksi. Register ini hanya terdapat pada 80386 keatas.

Perintah –Perintah Debug :
• A : Merakit intruksi simbolik (kode mesin)
• D : menampilkan isi suatu daerah memori
• E : memasukan data ke memori yang dimulai
• G : run executable program ke memori
• N : menamai program
• P : eksekusi sekumpulan intruksi yang terkait
• Q : quit
• R : menampilkan isi satu atau lebih register
• T : trace isi sebuah intruksi
• U : unassembled kode mesin ke kode simbolik
• W : menulis program ke disk

***BEBERAPA CONTOH PROGRAM ASSEMBLY***


1.PROGRAM UNTUK MEMAMPILKAN SEBUAH KARAKTER
.model small
.code
org 100h
mulai:
mov ah,2
mov dl,'B'
int 21h
int 20h
end mulai

Cara menjalankan program :
1.Simpan Program yang sudah anda ketik dengan nama file Latihan1.asm
2.Gunakan TASM untuk membuat program obyek
C:\>tasm \tasm latihan1.asm
3.Gunakan TLINK untuk membangun excutable program
C:\>tasm\tlink/t latihan1.obj
4.Jalan program yang sudah anda buat
C:\>tasm>latihan1.com

Output :


penjelasan :

.Model small (program yang akan dibuat hanya membutuhkan memory kecil)
.Code berpasangan dengan org 100h (kita memberitahukan bahwa kita akan menggunkan kode segmen)
Mulai : (label, dan diakhir dengan label end mulai untuk membatasi kode inti)
Mov ah,2 (perintah menampilakan karakter yang disimpan dalam register DL)
Mov dl, “B” ()
Int 21h dipasangkan dengan int 20h (berfungsi untuk menampilkan sebuah karakter pada layar)

1.PROGRAM MENCATAK KATA
.model small
.code
org 100h
mulai:
mov ah,2
mov dl,'A'
int 21h
mov dl,'N'
int 21h
mov dl,”I”
int 21h
mov dl,'S'
int 21h
int 20h

end mulai

output:


penjelasan :
Inti dari program diatas sama dengan program menampilkan karakter “B” hanya ditambah perintah untuk mencetak karakter huruf lain yang diinginkan

1.PROGRAM PERULANGAN (LOOP)
.model small
.code
org 100h
mulai:
mov ah,02h
mov dl, 'A'
mov cx, 9
ulang:
int 21h
loop ulang
int 20h
end mulai

output :

Penjelasan :
Mov cx, 9 (perintah untuk melalukan perulangan sebanyak kita mau dalam perintah ini adalah 9x)

1.PROGRAM PERTAMBAHAN DENGAN 1 (INC)
.model small
.code
org 100h
mulai:
mov ah,02h
mov dl,'A'
mov cx,7
ulang:
int 21h
inc dl
loop ulang
int 20h
end mulai

output :


penjelasan :
Mov cx,7 (program akan melakukan perulangan sebanyak 7x dengan nilai dari A terus bertambah satu)
Inc dl (perintah untuk melakukan pertambahan terhadap nilai A)
Perintah INC (Increment) digunakan khusus untuk pertambahan dengan 1.


1.PROGRAM PENGURANGAN DENGAN 1 (DEC)
.model small
.code
org 100h
mulai:
mov ah,02h
mov dl,'D'
mov cx,4
ulang:
int 21h
DEC dl
loop ulang
int 20h
end mulai

output :





  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

2 komentar:

Tegar Winanda Alverian Iskandar mengatakan...

bisa share tentang SHL & SHR di Assembly???
sama print screen outputnya juga :D

thx...

Shikamaru Nara mengatakan...

makasih sudah share
solder uap

Posting Komentar